[TITLE]
Just Say 'Thank You'
[AUTHOR]
Sri Noor Wulandari
[CAST]
Jung Hana, Suho, Member EXO-K, etc
[GENRE]
Romance gagal, Little bit Comedy, School Life
[LENGTH]
Chapter
[RATING]
15+
*kalau belum 15 taun keatas, mau baca juga boleh. masalahnya yg buat ff juga belom 15 tahun #plak -_-*
[DISCLAIMER]
Kali ini gue bikin ff yang mungkin sinetron banget -_- , tapi no problem lah. Ide ff ini juga dari otak gue sendiri. Disini ceritanya Hana kelas 1 SMA, kalo Suho kelas 3 okeh? :3 . Hati-hati banyak typo bertebaran disini.
This fanfiction is belong to me, if theres a similarity of story. I'm sorry, it wasn't intentional.
PLAGIATOR? GO AWAY! -__-
~ Happy Reading Guys! ~
AUTHOR POV
“Hana!!!Ppali
Ireona!! Kau tak lihat ini sudah jam berapa?” , ucap seorang ibu yg sedang
membangunkan anak gadisnya.
“hmmm…”, ucap sang gadis.
“aishh.. percuma saja aku membangunkan anak ini, biarkan
sajalah”, ucap ibu itu sambil keluar dari kamar gadis tersebut.
AUTHOR POV END
HANA POV
Aihh, suara nenek sihir itu selalu saja mengganggu tidurku.
Padahal tadi aku sedang bermimpi sedang makan-makan di restoran mahal ‘-‘ .
Aku pun berusaha sekuat tenaga untuk membuka mataku, perlahan
tapi pasti akhirnya aku dapat membuka mataku lebar-lebar.
OMO!!! Sudah jam
06.45, sedangkan pelajaran akan dimulai 15 menit lagi!!
Akupun segera mencuci muka dan menyikat gigi lalu mengganti
pakaianku dengan seragam yang kubenci ini, tentu saja karena roknya yg
pendek. Dan akhirnya aku segera pergi ke
sekolah sambil berlari.
HANA POV END
AUTHOR POV
Terlihat seorang gadis yang sedang memohon-mohon kepada
satpam untuk membukakan gerbang sekolah. Siapa lagi, tentu saja Jung Hana.
“Bukakan gerbangnya dong pak, apa bapak tidak kasihan
melihat gadis yang cantik ini rela lari-lari untuk berangkat sekolah?”, ucap
Hana sambil menunjukkan puppy eyes nya.
“Ya! Tetap tidak bisa,
ini sudah lewat 30 menit setelah bel masuk berbunyi”, jawab satpam tersebut.
“Aku mohon pak, sekali ini saja. Ya.. ya.. ya..”
Tiin tiin..
Terdengar suara klakson mobil, ya mobil itu adalah milik Kim
Suho. Anak dari pemilik Gwangju Senior High
School, sekolah Hana.
Satpam yang
sepertinya sudah paham langsung membukakan gerbang tersebut.
“Ya!!! Kenapa giliran dia dibukakan, sedangkan aku daritadi
sudah memohon-mohon seperti ini tidak dibukakan”, protes Hana.
“I..itu.. tentu saja karena dia anak dari pemilik sekolah
ini nona”, jawab satpam.
Tiba-tiba kaca jendela mobil Suho terbuka, dan
memperlihatkan seorang namja tampan dengan tatanan rambutnya yang keren. Tentu
saja ia adalah Kim Suho.
“Hei kau, ikutlah denganku. Kau ingin masuk bukan?”, Tanya Suho.
“Ya, terserahlah. Yang penting aku bisa masuk. Selamat
tinggal satpam pelit!”, ucap Hana yang kemudian masuk kedalam mobil Suho.
Keadaan dimobil Suho hening, karena tidak ada yang memulai
percakapan. Hingga akhirnya mereka sampai ditempat parkiran.
Kemudian mereka berdua keluar dari mobil, dan langsung
menuju kelas mereka, kebetulan letak kelas mereka berdua searah.
“Hei, kau tidak mengucapkan apapun padaku?”, Tanya Suho.
“Memangnya aku harus mengucapkan apa?”, jawab Hana.
“ya entah itu terimakasih atau semacam-nya”,
“Memangnya kenapa aku harus mengucapkan kata ‘Terimakasih’
itu?”
“Ya!! Kau ini bodoh atau apa? Tentu saja aku telah
membantumu dari satpam pelit tadi”, jawab Suho yang mulai kesal.
“Oh, begitu . Tapi kan aku tidak memaksamu melakukannya.”
“Aishh, sudahlah percuma saja berbicara denganmu. Dasar
yeoja aneh.”
“Yasudah, tidak usah berbicara padaku. Yang memulai tadi kan
kau”
“Aishhh, yeoja ini…”, Suho mengacak-acak rambutnya
frustasi.
Kini mereka berdua berada di kantin. Ya tentu saja mereka
tidak dapat masuk ke kelas mengingat saat ini dikelas Hana adalah pelajaran Cho
seosangnim, jika ia ketahuan terlambat maka ia akan diberi tugas menulis
rumus-rumus fisika sebanyak 10 lembar tanpa melihat buku. Sedangkan dikelas
Suho saat ini adalah pelajaran Hwang seosangnim yang akan memberikan hukuman
mengerjakan 300 soal bahasa inggris jika terlambat pada pelajarannya. Siapa
yang ingin melakukan hal gila tersebut? Tentu
saja karena Hana lemah di pelajaran fisika dan Suho sangat lemah dipelajaran
bahasa Inggris, padahal dia anak orang kaya *oke ini gak ada hubungannya* Dan satu
lagi, hukuman tersebut juga berlaku bagi Kim Suho, anak sang pemilik sekolah.
“Hei, ngomong-ngomong kita kan berbeda kelas. Tapi aku belum
tahu namamu. Jadi namamu?”, Tanya Suho.
Hana dengan malasnya menunjuk bagian dadanya sebelah kiri.
“Hah? Apa maksudmu dengan itu?”, Suho hanya bisa bingung tak
mengerti dengan apa yang Hana tunjuk.
“Ya.. ya!! Jangan berpikir yang tidak-tidak! Maksudku kau
kan bisa melihat name tag ku”, jawab Hana cepat.
“Siapa juga yang berpikir tidak-tidak.”, sungut Suho kesal.
“Jung Hana. Huh, kuno sekali namamu”, ejek Suho setelah
melihat name tag milik Hana.
“Jika kau disini hanya mengejekku, lebih baik kau pergi
sekarang juga Kim Suho!”, ucap Hana sambil membentak.
“Wah kau garang sekali. Dan ternyata kau sudah mengetahui
namaku ya?”
“Siapa yang tidak tahu dengan Kim Suho. Anak dari pemilih
Gwangju Senior High School, salah satu sekolah ternama di Seoul. Yang tentu
saja ia sangat tampan, kaya raya, memiliki kekuasaan yang luas, dan merupakan leader
dari geng EXO. Ketinggalan jaman sekali jika aku tak mengetahui hal itu”, jawab
Hana panjang lebar selebar jidat author (?) abaikan
“Hehe, ngomong-ngomong kau tadi bilang apa? Aku tampan? Wahhh
rupanya kau naksir padaku ya”, goda Suho sambil menaik-naikkan alisnya.
“Cihh, mana sudi aku naksir denganmu. Seperti tidak ada
namja lain saja. Dan lupakan soal ucapanku yang tentang kau tampan tadi.”, ucap
Hana.
“Ya terserah kau lah. Tapi berhati-hatilah, jika tidak kau
mungkin akan menyukaiku suatu saat nanti. Haha”
“Tidak akan, bahkan kau tidak apa-apanya dibandingkan
anggota geng-mu yang lain. Lihat saja Chanyeol memiliki tubuh yang menjulang
seperti tiang listrik, Baekhyun memiliki suara yang sangat merdu, Kai tentu
saja keseksian-nya ketika ia menari hanya saja dia terlalu hitam (?), kemudian
Sehun yang wajahnya sangat tampan, lalu D.O yang suaranya juga merdu dan tentu
saja dia sangat pandai. Sedangkan kau? Kelebihanmu apa ya?”, jelas Hana panjang
lebar (lagi).
“Ya! Ternyata kau ini sasaeng fan geng-ku ya? Dan satu lagi,
kau bertanya tentang kelebihanku? Tentu saja karena kekuasan dan hartaku yang
melimpah. Wahahahaha”, ucap Suho yang diikuti dengan tawa anehnya.
‘Orang ini kenapa sih, tertawa tidak jelas setelah pamer
kekayaannya’, pikir Hana.
“Boahahahahahahahaha”, Tawa Suho belum berhenti juga.
‘Apakah dia tidak waras? Sudah hampir 1 menit dia tidak
berhenti tertawa, padahal tidak ada yang lucu sama sekali. Sepertinya aku harus
melarikan diri dari sini.’, ucap Hana dalam hati.
Kemudian Hana perlahan meninggalkan Suho yang masih tertawa
aneh itu.
“Muahahahahahahahaha… ehh anak itu kemana?”, Suho akhirnya
sadar bahwa ia sekarang sendirian di kantin.
“Aishh. Sepertinya dia meninggalkanku, dasar yeoja aneh. Sebaiknya
aku ke perpustakaan saja.”, ucap Suho
yang meninggalkan kantin dan berjalan santai menuju perpustakaan dengan tidak
menyadari bahwa ialah tadi yang bersikap aneh.
Mungkin dia memang tidak waras -____-
SKIP
Terlihat yeoja yang duduk tertidur di salah satu kursi
perpustakaan. Siapa lagi, kalau bukan Hana. Suho yang mengetahui keberadaan
gadis itu, mulai melangkahkan kakinya ke kursi sebelah tempat hana duduk.
Posisi Hana pada saat itu sedang menempelkan wajahnya pada
meja dengan menghadap kesebelah kanan. *ngerti gak maksud gue? Kayak posisi
suzy di-dream high ituloh -_-*
Suho pun kemudian mengikuti posisi Hana, hanya saja wajahnya
menghadap kewajah Hana. Dan jarak wajah mereka bisa dibilang sangaaaattt dekat.
‘Anak ini ternyata cantik juga saat tertidur’ pikir Suho sambil
terus memperhatikan wajah Hana.
Hana yang saat itu merasakan hembusan nafas sesorang
diwajahnya, mulai membuka matanya. Dan…
“WAAAAAAA!!!! HANTU!!!!!!!”, teriak Hana yang kemudian
menjauhkan wajahnya dari wajah Suho.
“Yak!!! Aku ini Kim Suho yang tampan, bagaimana bisa kau
bilang aku ini hantu!”, kesal Suho.
“Habisnya tiba-tiba saja wajahmu berada dihadapanku. Tentu saja
aku kaget. Dan… heiii kau melakukan apa padaku hah? Kenapa wajahmu bisa sedekat
itu? Aigoooo, sepertinya bibirku ini sudah tidak perawan lagi. Huweeeee ”,ucap
Hana dengan gaya menangis yang dibuat-buatnya -_-
“Ya!!! Aku tidak melakukan apapun padamu, aku hanya
memperhatikan wajahmu yang konyol saat kau tidur tadi.”
“eh? Benarkah?”, ucap Hana yang kemudian menghentikan acara
menangis palsunya itu. -_-
“Tentu saja! Kau kira aku ini namja mesum seperti Kai?! Sepertinya
kau memang mengharapkan ciuman dariku ya?”
“Heiii? Apa yang kau katakan? Mengharapkan ciuman darimu? Huweekkk,
membayangkannya saja aku sudah ingin muntah”, ucap Hana dengan gaya muntah yang
dilebih-lebihkan. (sepertinya Hana ini adalah orang yang lebay -_-)
“Wow, bahkan kau sudah membayangkannya. Jadi kau benar-benar
menginginkannya ya”, goda Suho. (Sepertinya Suho ini adalah namja penggoda (?)
-_-)
“Ya! Kau ingin…”
“Siapa disitu?”, ucapan Hana terpotong karena ada suara
seseorang yang sepertinya adalah guru.
“Ssstt, ikutlah denganku”, ajak Suho sambil menarik tangan
Hana menuju pintu kecil yang letaknya tak jauh dari tempat mereka.
“Hei Suho, kau mau
membawaku kemana huh?!”
“Sudahlah cepat masuk, sebelum ketahuan”
Mereka berdua pun akhirnya masuk kedalam pintu kecil
tersebut. Dan Hana pun semakin terkejut melihat terowongan mewah didalam pintu
kecil itu.
“Wawww, aku tidak tahu ada tempat seperti ini. Apa panitia
MOS dulu lupa memberitahu-ku ya?”
“Paboya, tempat ini yang tahu hanyalah anggota geng EXO dan
orang-orang tertentu. Murid biasa sepertimu tidak ada yang tahu.”
“waahh, berarti aku murid biasa pertama yang mengetahui
tempat ini?”
“Yaa, bisa dibilang begitu. Eh tapi jangan bilang-bilang
pada yang lain. Ini adalah akses jalan rahasia. Oke?”
“Terserah, aku bukan orang yang ember kok. Loh kok berhenti
disini terowongannya?”, ucap Hana yang menyadari sudah tidak ada jalan lagi.
“Lewat sini”, ucap Suho sambil menunjuk pintu kecil yang
mirip seperti pintu yang tadi.
Hana semakin terkejut dibuatnya, melihat ruangan yang sangat
mewah. Bahkan lantainya pun bertaburan permata.
“Ini dimana lagi Kim Suho?”
“Ini adalah markas geng EXO, nah kalau kau mau menuju
kelasmu. Kau bisa melewati pintu itu, nanti akan terhubung dengan toilet wanita.”,
jelas Suho.
“Loh hyung? Kau darimana? Dan bagaimana kau bisa bersama dengan
Jung Hana?”, ucap lelaki hitam (?) yang duduk di sofa sambil
mengerjap-ngerjapkan matanya, sepertinya dia habis bangun tidur.
“Ahh, tadi aku bertemunya saat berangkat sekolah, oya
bagaimana kau tahu namanya?”, Tanya Suho.
“Tentu saja dia sekelas denganku. Sombong sekali jika dia
tidak mengetahui namaku. Annyeong Kai!”, jawab Hana, padahal pertanyaan itu
tidak ditujukan padanya.
“Nado annyeong Hana, ehh jadi kalian terlambat juga?”, Tanya
Kai lagi.
“Ya begitulah, kau juga terlambat kan? Biar kutebak kau
pasti habis tidur disini.”, Tanya Suho.
“Hehe, iya..”, jawab Kai sambil nyengir kuda. -_-
“Ahh, sudahlah aku mau ke kelas. Aku bosan dengan orang ini.
Byee”, ucap Hana sambil menunjuk Suho dan kemudian beranjak menuju pintu yang
ditunjuk Suho tadi.
“Heii, bahkan kau tidak mengucapkan terimakasih lagi padaku”,
ucap Suho
“Aku tdak mau mengatakannya, sudahlah aku ingin ke kelas.”,
ucap Hana yang kemudian masuk ke pintu tadi.
“Begitu susahnya kah dia mengatakan kata TERIMAKASIH padaku?”,
ucap Suho sambil menatap kesal kearah pintu tadi.
“Sudahlah hyung, dia tidak akan mengucapkan kata terimakasih
padamu.. ani tapi kepada siapapun.”, ucap Kai tiba-tiba.
“Hah? Maksudmu?”, Tanya Suho bingung.
“Kau ini tidak tahu ya, sejak SMP dulu dia memang tidak
pernah mengucapkan kata terimakasih. Seperti kata tabu baginya.”, jelas Kai.
“Benarkah? Kenapa bisa seperti itu?”
“Aku juga tidak tahu hyung, katanya sih semenjak kematian
Ayahnya”
“Hah? Ayahnya sudah meninggal? Kasihan sekali. Eh bagaimana
kau bisa tahu?”
“Ya! Dia kan dulu satu sekolah dasar denganku, masa’ kau tidak
tahu. Kita ini kan saudara sepupu”, sungut Kai kesal.
“Hehe, maaf. Aku benar-benar tidak tahu”, jawab Suho sambil
menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Yasudahlah, aku mau tidur lagi”, kata Kai -_-
‘Lihat saja nanti, aku akan membuat seorang Jung Hana
mengucapkan kata TERIMAKASIH padaku. Berjuanglah Kim Suho! Fighting!’, ucap Suho dalam hati.
Jadi apakah Suho akan berhasil membuat Jung Hana mengucapkan kata TERIMAKASIH? Lihat saja nanti...
To Be Continued~
Boahahaha?? gimana ceritanya??? kayak sinetron kan? yaudin -_____-
tunggu chapter selanjutnya ye, makasih dah mau baca /bow/
0 komentar:
Posting Komentar