Minggu, 12 Januari 2014

A Stupid Letter (Chapter 1)


[TITLE]
A Stupid Letter

[AUTHOR]
Wulandari Noor & Laras Anindita

[CAST]
Jung Eun Ri, Kim Ara, EXO Member, etc

[GENRE]
Romance, Little Comedy, School Life

[RATING]
T

[LENGTH]
Chaptered

[DISCLAIMER]
Ini fanfic collab gue sama laraskkamjong.blogspot.com. Fanfic ini tercipta ketika kami merasa boring saat bimbel -___- Maaf jika banyaknya typo di fanfic ini, maklum manusia biasa

FF INI ADALAH MURNI DARI OTAK SAYA DAN LARAS, JIKA ADA KESAMAAN ITU BUKANLAH SEBUAH KESENGAJAAN 

PLAGIATOR? GO AWAY!

~HAPPY READING, GUYS!~


Di kelas yang sangat membosankan, 2 siswa bernama Kim Ara dan Jung Eun Ri sesekali menguap mendengar ocehan guru mereka. Tiba-tiba saja Ara memulai pembicaraannya yang sedikit gila, yang bermaksud bercanda. 

“Saranghae, babo-ya!”, kata Ara sedikit terkekeh.

“Mwo?! Kau bicara apa eoh?!”, jawab Eun Ri ketus.

“SARANGHAE!! BABO-YA”, ucap Ara yang memberi penekanan.

“MWO?! Aku tak mengerti maksudmu BABO!”, jawab Eun Ri sedikit lebih keras.

“Molla lah -_-“, ucap Ara menyerah dengan sikap tidak peka Eun Ri

“Yasudah terserahmu, aku tak peduli”, jawab Eun Ri sambil memalingkan pandangannya dari Ara.

“Jinjjayo?!”, tanya Ara yang tidak percaya dengan ucapan Eun Ri. Eun Ri mulai mengembalikan pandangannya lagi pada Ara yg bermuka masam.

“Wae? Kau marah padaku ne? Jeongmal Mianhae L”, ucap Eun Ri dengan puppy eyes andalannya.

“Ne, aku marah padamu-_- Lebih baik aku bersama Kai sunbae saja.“, jawab Ara mendengus kesal.

“Kau pikir aku cemburu padamu eoh?! D.O sunbae beratus-ratus persen lebih baik darimu, Chanyeol sunbae juga, Baekhyun juga, Sehun juga.. Aishh.. Jinjjayo nae harus memilih siapa?? T.T” Ucap Eun Ri yang mulai lebay.

“Molla kau egois. Lagi pula aku juga tidak menanyakan pendapatmu tentang D.O, Sehun, Chanyeol sunbae dan Baekhyun sunbae.” Ucap Ara ketus yang membuat Eun Ri menoleh padanya seakan-akan berpikir 

Aku?? Egois?!’.

“Aish.. aku tidak egois. Mereka ber-4 terlihat begitu menyukaiku, aku jadi bingung memilihnya. Aku tidak ingin menyakiti salahtiga dari mereka, nae juga tidak ingin merusak persahabatan mereka, eothoke?” kata Eun Ri yang mulai melantur.

“Lebay..” jawab Ara yang begitu datar tanpa ekspresi karena ucapan Eun Ri yang terlalu membanggakan diri itu.

“Mwo?? Apa kau bilang? Lebay? Kau pikir kau tidak lebay huh?! Urus saja namja hitammu itu!” Ara melongo dan mendengus kesal mendengar jawaban Eun Ri.

“Kau tahu dia tidak hitam, dia itu sexy, ne dia sexy!” dengan memberikan penekanan pada kata sexy.
"Aku tidak peduli, yang penting dia hitam.. Ehh kudengar kita akan mendapat sunbae baru, katanya sih tinggi menjulang melebihi Chanyeol sunbae.” ucap Eun Ri yang membuat Ara penasaran dengan berita baru tersebut.

“Mwo? Apa dia tampan? Pasti tidak melebihi ketampanan Kai..” penuh percaya diri.

“Kau bercanda eoh?! Tentu dia lebih tampan. Dia itu blasteran Kanada tau! Aku punya fotonya!” yang semakin membuat Ara penasaran.

“Jinjja? Mana fotonya?”  tanya Ara yang sudah penasaran dengan calon sunbae baru itu.

“Eits.. tak semudah yang kau pikirkan, kau harus mentraktirku makan di restoran kesukaanku nanti!” benar-benar membuat Ara mendelik mendengarnya, bukan lagi sekarang Ara sedang kanker (Kantong kering) karena beberapa hari yang lalu Ia membeli 3 buku sekaligus yang baru diterbitkan.

“Mwo? Aniyo, jika kau tidak mau memberitahuku, rahasiamu akan kubongkar pada seluruh anak di kelas termasuk 2 namja itu dan 2 namja lainnya lagi.” Kata Ara dengan smirk liciknya sambil menunjuk bangku D.O dan Sehun, serta menunjuk atap yang bermaksud menunjuk kelas Chanyeol dan Baekhyun yang berada di lantai 3. 

Eun Ri yang mendengar perkataan Ara langsung menganga sambil mengingat kembali rahasianya tersebut.

Flashback

Eun Ri POV

            Di pagi yang sedikit mendung ini aku bermaksud mengirim surat pada namja yang aku suka. Ya namja yang berada di kelas XI-E, lebih tepatnya aku mengirim surat pada sunbae yang populer di sekolah ini.

“Hei apa yang sedang kau lakukan Eun Ri, surat apa itu?”, tanya Ara yang baru saja datang ke sekolah.

“A..aa ini bukan apa-apa kok”, jawabku sambil menyembunyikan surat itu dibalik badanku.

“Ahh, itu pasti surat cinta kan? Sini biar aku lihat”, tanya Ara menggodaku.

“Ja..jangan...!”, tolakku dengan nada yang gugup.

Ara pun langsung saja merebut surat yang ada dibalik badanku.

‘Oh tidak setelah ini, pasti aku akan ditertawakan’, batinku.

#Isi surat Eun Ri

Annyeong, sunbae!

Aku seseorang yang selalu ingin mengirimu surat.
Hingga akhirnya terwujud juga.

Kau tahu berapa lembar yang kuhabiskan untuk menulis surat untukmu?
Bahkan 1 buku 58 lembar pun tak cukup, sampah yang kutimbulkan menggunung di sudut kamarku.

Sungguh melelahkan, tapi...
Aku hanya ingin menyampaikan bahwa..

Aku mengagumimu, tidak
Aku menyukaimu, tidak juga
Tapi aku MENCINTAIMU, SANGAT MENCINTAIMU!!.

Aku mohon jangan buang dulu suratku ini, aku ingin kau menyimpannya. Kau tahu kan seberapa keras perjuanganku untuk menulis surat ini.

Maaf aku tidak bisa menyampaikan nama dan kelasku, karena aku terlalu malu.
Terimakasih sudah membaca surat bodoh ini. :D  

                                                                                                                 With LOVE,
                                                                                                                J.E.R

‘BOAHAHAHAHAHAHAHA!!!!”, suara tawa Ara sampai menggema diseluruh sudut kelas, untung saja di kelas hanya ada kami berdua. Ara tertawa sambil memegangi perutnya yang sudah mulai sakit karena tawanya yang terlalu kuat.

“Tuh kan, aku sudah dapat menebak kau akan tertawa membacanya”, ucapku dengan kesal.

“Surat cinta yang kau buat ini benar-benar aneh. Tapi surat ini untuk siapa?”, tanya Ara

“Lihat saja di muka amplop surat itu”

SUHO, MY LOVELY SUNBAE , tertera tulisan itu di muka amplop.

Ara terlihat mengerutkan keningnya sesaat,

“Kapan kau memberikan surat ini?”, tanya Ara.

“Mollayo, aku sangat malu. Mungkin aku tidak akan memberikannya”, ucapku lesu.

“Lalu buat apa kau membuang-buang kertas untuk menulis urat ini. Kalau begitu sekarang saja, aku akan membantumu”, ucap Ara antusias.

SKIP

Di depan Kelas Suho

“Ahh, sebaiknya tidak usah saja. ayo kita kembali ke kelas”, ucapku putus asa.

“Ya! Kau ini lamban sekali, mana suratnya? Biar aku saja yang meletakkannya di tas Suho Sunbae.” Ucap Ara yang sedikit kesal dengan sikap putus asa-ku.

Akhirnya Ara pun langsung masuk ke kelas Suho sunbae, dan meletakkan surat itu di tas milik Suho sunbae. 

Aku hanya bisa mengawasi dari depan kelas.Tak lama Ara pun keluar dari kelas itu,

“Bagaimana Ara?”, ucapku sedikit cemas.

“Lancar, hanya saja tadi ada orang yang tertidur di kelas Suho sunbae. Tapi sepertinya dia tidak tahu kok, ayo kita kembali ke kelas”, ajak Ara yang langsung menarik tanganku.

Eun Ri POV END
Flashback End

AUTHOR POV

“Kyaa.. kau sudah berjanji tidak akan membongkarnya. Kalau begitu traktir nae juice di kantin saja.” kata Eun Ri yang masih bersihkukuh saja minta ditraktir oleh Ara.

“Hmm.. jadi kau benar-benar ingin rahasiamu terbongkar ne!” jawabnya menekankan Eun Ri.

“Kau jahat.. kalau begitu aku takkan memberitahumu foto namja itu.” Yang masih membuat Ara tidak kehabisan akal agar mengetahui namja tersebut.

“Baiklah aku akan membongkarnya!” dengan smirk penuh kemenangan dan batin ‘Rasakan itu Eun Ri!

“Baiklah aku menyerah.” Sambil menyerahkan foto calon sunbae itu pada Ara.



“Kya.... tampan!!!” kata Ara yang berteriak, sedangkan itu tiba-tiba kelas menjadi hening memperhatikan mereka.

“Hei.. mengapa hening sekali?” ucap Ara sambil menolehkan pandangannya pada bangku sebelah.

Tanpa mereka sadari, Choi ssaem sudah memergoki kedua yeoja itu mengobrol dari tadi.

“Hmm.. hmm” dehem ssaem Choi yang sudah dihadapan mereka.

Sial, matilah aku.’ Batin Eun Ri dengan muka yang memucat

“Se..s..seossaengnim” kata Ara yang kegagapan mengucapnya.

Choi ssaem pun memberikan death glare-nya dan langsung menyambar foto yang ada di tangan Ara saat ini.

“Ara, Eun Ri ppali keluar dari kelas dan sapu halaman sekolah sampai jam sekolah berakhir!” ucap Choi ssaem dengan nada membentak, Ara dan Eun Ri pun sedikit memundur-mundurkan badannya sambil menahan bentakan dari seossaem-nya itu.

AT SCHOOL YARD

            Ara yang sedari tadi menyapu, hanya menyapu dengan asal-asalan dengan mengerucutkan bibirnya, tak kalah dengan itu Eun Ri juga mengerucutkan bibir sesekali memberi death glare-nya pada Ara.

“Ini semua gara-gara kau Ara” dengan nada cemprengnya yang membuat Ara menutup kedua telinganya dan melepaskan genggaman sapunya itu.

“Aishh suaramu! Ini juga karnamu, coba kau tidak memulai pembicaraan tentang sunbae baru itu, ini semua takkan terjadi tau.” Sangkal Ara yang membuat hati Eun Ri semakin dongkol mendengarnya.

Sudah setengah jam mereka menyapu halaman sekolah, tetapi belum juga halaman itu bersih, karena daun-daun yang terus berjatuhan tersapu angin. Sesekali Ara menyapu keringat yang ada di kepalanya itu dengan punggung telapak tangannya.

“Aahh..” kata Eun Ri sambil meregangkan punggungnya itu.

“Sudahlah ayo kita duduk di kursi itu dulu. Aku mulai lelah.” Kata Eun Ri sambil menunjuk salah satu bangku yang ada di bawah pohon. 

Ara hanya mengangguk tanpa menjawab sepatah kata pun ‘Andai saja dia ada di sampingku sekarang, pasti takkan selelah ini’ batinnya.

Baru saja beberapa menit Ara dan Eun Ri duduk di bangku itu. Tiba-tiba sebuah botol minum disodorkan di depan wajah Ara.

“Untukmu”, ucap seorang namja.

Ara pun mendongakkan wajahnya ke arah namja yang memberi minuman itu. Dan ia membelalakkan matanya

....

TBC 

Wahaha gimana awalnya agak gaje kan -__-
itu siapa ya yg ngasi minumannya? :3
tunggu chapter selanjutnyamakasih udah mau baca /bow/


0 komentar:

Posting Komentar