Jumat, 22 November 2013

Urban Legend di Korea

tumblr_lf924ftdi41qf7xzz

Mungkin beberapa dari kalian ada yang belum tahu Urban Legend itu apa, jadi Urban Legend itu semacam cerita seram yang katanya pernah terjadi di waktu lampau. Ada yang percaya ada juga yang enggak.  udah ngerti kan? Kalau belum ngerti bisa cari artinya sendiri di Google -_-

Ini Urband Legend Korea nya: 

YANG TAKUT JANGAN DIBACA, TAPI GAK SEREM KOK 


1. Pembunuhan di Lift Lantai 14

Kisah ini adalah sebuah kisah urban legend yang sangat menakutkan dari Negara Korea tentang seorang gadis yang di bunuh pada malam hari di sebuah lift/elevator. Kasus ini sangat terkenal sebagai ''Pembunuhan di Lift''.

Ada seorang gadis Korea berusia 19 tahun berinisial "A" (maaf nama asli tidak disebutkan) yang menghadiri sebuah acara di universitas di kota besar Korea. Suatu malam, ia harus tetap berada di ruang perpustakaan untuk menyelesaikan sebuah proyek dan membuat gadis itu pulang pada larut malam.

Gadis itu tinggal di lantai 14 di sebuah gedung apartemen yang tidak begitu jauh dari universitas, proyek yang ia kerjakan di universitas pun telah selesai kemudian ia bergegas pulang dan sampai di sebuah apartemen, ia berdiri di pintu masuk dan menekan tombol untuk memanggil lift. Ketika lift tiba dan pintu lift terbuka ia pun langsung melangkah masuk dan menekan tombol untuk menuju ke lantai yang ditujunya. Sesaat pintu lift akan segera menutup, ada seorang pria yang sedang berlari menuju lift, pria itu sungguh terlihat lelah dan mengulurkan tangannya untuk menghentikan penutupan pintu. Kemudian, ia melangkah masuk ke lift dan berdiri di sampingnya.

"Permisi, apakah anda tinggal di lantai 14?", tanya pria itu, sambil melihat tombol lift menyala.

"Ya", jawab gadis itu sambil terdiam.

"Ohh", kata pria itu sambil tersenyum padanya.

"Kebetulan sekali ya, saya tinggal di lantai 13 hanya beda 1 lantai."sahut pria itu sambil menekan tombol lift nomor 13.

Melalui jendela di pintu lift, gadis itu hanya menyaksikan lantai yang sedang berlalu menuju ke atas, dan keduanya pun berdiri dalam keadaan hening dan terdiam. Gadis itu melirik beberapa kali kepada pria itu, kemudian mereka kebetulan berpapasan dalam satu pandangan, pria itu tersenyum manis kepadanya, dan gadis itu merasa malu dan pipinya pun memerah. Saat itu, lift berhenti di lantai 13, pintu lift pun terbuka dan pria itu melangkah keluar dari lift.

"Sampai nanti ya.." kata pria itu sambil tersenyum.

"Ya dengan senang hati, sampai ketemu lagi," jawab gadis itu dengan nada riang.

Kemudian pintu lift itu menutup, dan tiba-tiba saja pria itu berbalik dan menoleh kepadanya, dan menarik sebuah benda dari dalam jasnya, benda itu adalah sebuah pisau dapur yang tajam. Dan pria itu berkata pada gadis itu, dengan suara mengancam.

"Hey! Lantai atas, aku tunggu kau!" kemudian pria itu tertawa seperti orang gila, dan pria itu berlari menuju tangga menuju lantai 14.

Gadis itu pun mulai merasa panik dan takut, kemudian ia memukul-mukul tombol lift dengan keras dan berusaha untuk menghentikan laju lift, tetapi usahanya itu pun tidak ada gunanya dan ia pun putus asa. Ketika ia sampai di lantai 14 dan pintu lift pun telah terbuka, pria yang membawa pisau itu pun sudah berdiri di sana, menunggunya, dan siap untuk membunuhnya.

Di Negara Korea, para penduduknya mengatakan bahwa kasus ini bukan hanya sekedar kisah urban legend tetapi kasus ini adalah sebuah KISAH NYATA. Di kabarkan seorang gadis berinisial "A" itu ditemukan tewas, ditikam sampai mati di dalam lift. Para penduduk mengatakan bahwa bagian terburuk dalam kasus kematian lift ini adalah bukan kematian dari gadis itu, melainkan penderitaan yang di alami gadis itu dengan ancaman pembunuhan dalam menuju ke lantai 14, dan perasaan takut yang dipenuhi dengan keputus asaan, terjebak dalam lift sambil memukul tombol lift supaya berhenti, kemudian ia tahu bahwa ia akan mati di lantai 14. Para penduduk telah mengklaim bahwa di dalam kasus ini ada suatu alasan mengapa di setiap lift sekarang telah tersedia memiliki tombol berhenti.

sumber: anehdanseram.blogspot.com

2. WRISTBAND 

Di Korea, terdapat peraturan yang berlaku di semua rumah sakit. Ketika pasien masih hidup, gelang berwarna putih diikatkan di lengan kanan mereka. Gela ngitu berisi nama pasien serta informasi lainnya. Namun ketika pasien meninggal, gelang itu dilepas dan digantikan dengan sebuah gelang merah yang diikatkan di lengan kiri sebelum jenazahnya dibawa ke kamar mayat.

Kisah ini terjadi pada seorang dokter yang sedang shift malam di sebuah rumah sakit.

Ia akhirnya menyelesaikan shift malamnya pukul 2 dini hari dan merasa sangat lelah. Rumah sakit tampak sangat sepi sebab pada jam 2 dini hari, tentu semua pasien sedang terlelap dan sebagian besar perawat juga telah pulang.

Ia menyalakan lift dari lantai lima untuk turun ke basement, dimana mobilnya diparkir. Di dalam lift hanya tampak seorang wanita tua.

Ia berdiri di samping wanita tua itu, yang tampaknya juga ingin turun di basement.
Begitu lift mereka sampai di basement, pintu lift terbuka dan tampak seorang pria berpakaian putih.
Wanita yang tadi bersamanya hendak keluar dari lift.

Dokter itu melihat sesuatu di tangan pria itu. Segera ia menarik wanita yang tadi bersamanya kembali ke dalam lift. Dengan panik ia menekan tombol ke lantai lima dan pintu lift pun tertutup.

“Hei, ada apa denganmu?” wanita itu tampak marah karena dokter itu menariknya masuk kembali.

“Anda beruntung saya tadi tidak membiarkan anda keluar.” Ujar dokter itu. “Anda tidak melihat, di tangan kiri pria tadi ada gelang merah? Berarti dia sudah meninggal!”

“Gelang merah?” tanya wanita itu sambil menunjukkan tangan kirinya.

“Maksudmu seperti ini?”, ucap wanita itu kembali.

sumber: http://mengakubackpacker.blogspot.com 

3. UM-MA

Kisah ini adalah urban legend yang sangat terkenal di Korea (“Um-ma” adalah panggilan anak kepada ibunya di Korea).

Seorang anak memanggil ibunya berkali-kali. Namun sang ibu sama sekali tak merespon panggilan anaknya.

“Um-ma...um-maaaaaaaaaaaaaaaaaa......!!!”

Sang ibu akhirnya menoleh pada anak itu.

“Um-ma....kupanggil ribuan kali kenapa um-ma tidak menjawab?”

Namun ibu itu hanya menyeringai dan menjawab.

“Apa aku mirip dengan ibumu?”

sumber:   http://mengakubackpacker.blogspot.com

*yang ini aku bener-bener gk ngerti maksudnya* -_-

4. GAK TAU NAMANYA APA 

Di korea konon banyak pelajar yang dipaksa oleh orang tuanya untuk belajar, aktif di ekstrakurikuler
agar secara akademik mereka menonjol. Pelajar pulang malam menjadi hal yang lumrah disana.
Pada suatu malam seorang gadis beserta teman kelompok belajarnya sedang melakukan belajar kelompok di gedung sekolahnya. Ruang mereka belajar ini merupakan satu satunya ruangan digedung tersebut yang lampunya masih menyala. Dan samar samar lampu dari ruangan ini[un menerangi lorong diluar.

Selang beberapa lama mereka belajar, gadis ini memutuskan untuk istirahat barang sebentar, dia ingin perki ke toilet, akhirnya dia menuju kesana menyusuri lorong yang mendapat penerangan tidak begitu terang, cukup redup.

Setelah selesai dengan urusannya ditoilet, gadis inipun kemudian kembali menuju ke teman temannya untuk kembali belajar. Saat itulah dia mendengar jeritan dari teman temannya, tidak berlangsung lama kegaduhan dan jeritan histeris yang muncul. Beberapa menit kemudian semuanya kembali senyap. Senyap… diam, bahkan terlalu sepi untuk dikatakan sebagai sebuah keadaan yang normal.

Insting si gadis ini kemudian bekerja, bahwa pastilah ada sesuatu yang tidak beres di ruangannya. Maka diapun kemudian mengendap endap kembali keruangannya, berusaha tidak membuat suara sekecil apapun. Dia kemudian mengintip kedalam kelas dan mendapati semua rekannya terkapar dilantai, tidak bernyawa dengan muka bersimbah darah. Dan ditengah tengah mereka berdiri sesosok wanita dengan kulit pucat, sosok hantu wanita muda dengan gaun putih dan rambut hitam panjang yang menutupi wajahnya dengan mulut menganga.

Gadis ini pernah mendengar tentang sosok hantu ini, hantu yang akan menyerang orang orang diwaktu mendekati tengah malam, dan mengambil bola mata korban korbannya untuk dijadikan kudapan. Gadis ini tidak dapat berlari tanpa membuat suara gaduh, maka dari itu dia menyelinap dan mengolesi matanya dengan darah dan membaur dengan mayat rekan rekan lainnya, berpura pura mati. Dia menutup matanya dan tidak bergerak sedikitpun berharap bahwa hantu ini akan segera pergi, dan dia bisa kabur dari mimpi buruk ini.

Gadis ini mendengar hantu tersebut berkeliling keseluruh ruangan dan mendekati mayat satu persatu, menghitung dengan suara pelan yang membuat bulu kuduk berdiri “satu… dua… satu… dua…” bersamaan dengan tangannya mencungkil bola mata korban korbannya….

Hal ini berlangsung selama beberapa menit, dan gadis ini tetap tidak bergerak. “satu, dua….. satu,dua….. satu,dua….” Dan hantu wanita tesebut masih tetap saja menghitung. Gadis ini menjadi cemas, dan heran juga kenapa hantu tersebut tidak kunjung pergi juga. Namun dia tetap tidak berani bergerak sedikitpun, ngeri membayangkan apa yang akan tejadi jika dia sampai membuka matanya. “satu,dua…. Satu,dua….” Dan rasa ingin tahu si gadis semakin membesar, dia mengumpulkan keberanian untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Dia memastikan bahwa dirinya tidak bergerak sedikitpun dan kemudian membuka matanya pelan pelan…….

Begitu dia membuka matanya, tampaklah hantu tersebut berada tepat didepannya hanya beberapa sentimeter dari mukanya dengan mulut menganga. Hantu tersebut menatap matanya… dan perlahan jari pucat dan kurus hantu ini mulai mendekati bola mata si gadis, menunjuk ke arah bola matanya secara bergantian…. Sambil menghitung “satu, dua…….”

Saat itulah si gadis berteriak dalam kengerian…. Ia berteriak sekeras kerasnya, dan mendapati ternyata dirinya ada di dalam kamar tidurnya… terbangun dari sebuah mimpi buruk yang sangat mengerikan… dia meraba matanya, mencoba mengecek apakah bola matanya masih ada… dan dia bersyukur bahwa semuanya masih lengkap. Diapun menghela nafas lega.

Sesaat dia terbengong bengong karena masih syok akan mimpinya. Dan kemudian menertawakan dirinya karena telah ketakutan setengah mati. Gadis ini akhirnya memutuskan untuk tidur kembali.
namun sebelum dia merebahkan dirinya dia sedikit merasa aneh, kenapa anggota keluarga yang lain tidak mendengar teriakannya? Namun kemudian dia berpikir lagi bahwa pastilah sebenarnya dia hanya berteriak dalam mimpi saja. Dan diapun akhirnya merebahkan dirinya kembali di kasurnya.
Saat dia menarik selimut untuk menghangatkan tubunya, dia merasa seperti ada yang aneh dengan selimutya, terrasa seperti terbuat dari bulu padahal selimutnya bukan terbuat dari bulu. Pikirannya mulai cemas bercampur dengan perasaan tidak nyaman, bulu kuduknya mulai merinding, dan ketika dia mengintip dibalik selimutnya… tampak kepala hantu yang ada di dalam mimpinya ada disana dengan rambut yang menyelimuti kaki sang gadis, dan hantu tersebut menatapnya dengan mulut menganga… dan perlahan tangannya mulai muncul dari balik selimut si gadis menunjuk matanya……. Sang gadis pun tercekat dalam sebuah horror yang teramat sangat…. 

Hal terakhir yang dia dengar adalah suara hantu tersebut menghitung dengan suara halus dan dingin
“satu…. Dua……”

Link sumbernya : mmuld.wmx.mobi/

SEKIAN

0 komentar:

Posting Komentar