[TITLE]
A Stupid Letter
[AUTHOR]
Wulandari Noor & Laras Anindita
[CAST]
Jung Eun Ri, Kim Ara, EXO Member, etc
[GENRE]
Romance, Little Comedy, School Life
[RATING]
T
[LENGTH]
Chaptered
[DISCLAIMER]
Ini fanfic collab gue sama laraskkamjong.blogspot.com. Fanfic ini tercipta ketika kami merasa boring saat bimbel -___- Maaf jika banyaknya typo di fanfic ini, maklum manusia biasa
FF INI ADALAH MURNI DARI OTAK SAYA DAN LARAS, JIKA ADA KESAMAAN ITU BUKANLAH SEBUAH KESENGAJAAN
PLAGIATOR? GO AWAY!
~HAPPY READING, GUYS!~
Di kelas yang sangat membosankan, 2 siswa bernama
Kim Ara dan Jung Eun Ri sesekali menguap mendengar ocehan guru mereka.
Tiba-tiba saja Ara memulai pembicaraannya yang sedikit gila, yang bermaksud
bercanda.
“Saranghae,
babo-ya!”, kata Ara sedikit terkekeh.
“Mwo?!
Kau bicara apa eoh?!”, jawab Eun Ri ketus.
“SARANGHAE!!
BABO-YA”, ucap Ara yang memberi penekanan.
“MWO?!
Aku tak mengerti maksudmu BABO!”, jawab Eun Ri sedikit lebih keras.
“Molla
lah -_-“, ucap Ara menyerah dengan sikap tidak peka Eun Ri
“Yasudah
terserahmu, aku tak peduli”, jawab Eun Ri sambil memalingkan pandangannya dari
Ara.
“Jinjjayo?!”,
tanya Ara yang tidak percaya dengan ucapan Eun Ri. Eun Ri mulai mengembalikan
pandangannya lagi pada Ara yg bermuka masam.
“Wae?
Kau marah padaku ne? Jeongmal Mianhae L”, ucap Eun Ri dengan puppy eyes
andalannya.
“Ne,
aku marah padamu-_- Lebih baik aku bersama Kai sunbae saja.“, jawab Ara mendengus kesal.
“Kau
pikir aku cemburu padamu eoh?! D.O sunbae beratus-ratus persen lebih baik darimu,
Chanyeol sunbae juga, Baekhyun juga, Sehun juga.. Aishh.. Jinjjayo nae harus
memilih siapa?? T.T” Ucap Eun Ri yang mulai lebay.
“Molla
kau egois. Lagi pula aku juga tidak menanyakan pendapatmu tentang D.O, Sehun,
Chanyeol sunbae dan Baekhyun sunbae.” Ucap Ara ketus yang membuat Eun Ri
menoleh padanya seakan-akan berpikir
‘Aku?? Egois?!’.
“Aish.. aku tidak egois. Mereka ber-4 terlihat begitu menyukaiku, aku jadi bingung memilihnya. Aku tidak ingin menyakiti salahtiga dari mereka, nae juga tidak ingin merusak
persahabatan mereka, eothoke?” kata Eun Ri yang mulai melantur.
“Lebay..”
jawab Ara yang begitu datar tanpa ekspresi karena ucapan Eun Ri yang terlalu
membanggakan diri itu.
“Mwo??
Apa kau bilang? Lebay? Kau pikir kau tidak lebay huh?! Urus saja namja hitammu
itu!” Ara melongo dan mendengus kesal mendengar jawaban Eun Ri.
“Kau
tahu dia tidak hitam, dia itu sexy, ne dia sexy!” dengan memberikan penekanan pada
kata sexy.
"Aku tidak peduli, yang penting dia hitam.. Ehh kudengar kita akan mendapat sunbae
baru, katanya sih tinggi menjulang melebihi Chanyeol sunbae.” ucap Eun Ri yang membuat Ara
penasaran dengan berita baru tersebut.
“Mwo?
Apa dia tampan? Pasti tidak melebihi ketampanan Kai..” penuh percaya diri.
“Kau
bercanda eoh?! Tentu dia lebih tampan. Dia itu blasteran Kanada tau! Aku punya
fotonya!” yang semakin membuat Ara penasaran.
“Jinjja?
Mana fotonya?” tanya Ara yang sudah
penasaran dengan calon sunbae baru itu.
“Eits..
tak semudah yang kau pikirkan, kau harus mentraktirku makan di restoran
kesukaanku nanti!” benar-benar membuat Ara mendelik mendengarnya, bukan lagi
sekarang Ara sedang kanker (Kantong kering) karena beberapa hari yang lalu Ia
membeli 3 buku sekaligus yang baru diterbitkan.
“Mwo?
Aniyo, jika kau tidak mau memberitahuku, rahasiamu akan kubongkar pada seluruh
anak di kelas termasuk 2 namja itu dan 2 namja lainnya lagi.” Kata Ara dengan
smirk liciknya sambil menunjuk bangku D.O dan Sehun, serta menunjuk atap yang
bermaksud menunjuk kelas Chanyeol dan Baekhyun yang berada di lantai 3.
Eun Ri
yang mendengar perkataan Ara langsung menganga sambil mengingat kembali
rahasianya tersebut.
Flashback
Eun
Ri POV
Di pagi yang sedikit mendung ini aku
bermaksud mengirim surat pada namja yang aku suka. Ya namja yang berada di
kelas XI-E, lebih tepatnya aku mengirim surat pada sunbae yang populer di
sekolah ini.
“Hei
apa yang sedang kau lakukan Eun Ri, surat apa itu?”, tanya Ara yang baru saja
datang ke sekolah.
“A..aa
ini bukan apa-apa kok”, jawabku sambil menyembunyikan surat itu dibalik
badanku.
“Ahh,
itu pasti surat cinta kan? Sini biar aku lihat”, tanya Ara menggodaku.
“Ja..jangan...!”,
tolakku dengan nada yang gugup.
Ara
pun langsung saja merebut surat yang ada dibalik badanku.
‘Oh tidak setelah ini, pasti aku akan
ditertawakan’, batinku.
#Isi surat Eun Ri
Annyeong, sunbae!
Aku seseorang yang selalu ingin
mengirimu surat.
Hingga akhirnya terwujud juga.
Kau tahu berapa lembar yang kuhabiskan
untuk menulis surat untukmu?
Bahkan 1 buku 58 lembar pun tak cukup,
sampah yang kutimbulkan menggunung di sudut kamarku.
Sungguh melelahkan, tapi...
Aku hanya ingin menyampaikan bahwa..
Aku mengagumimu, tidak
Aku menyukaimu, tidak juga
Tapi aku MENCINTAIMU, SANGAT
MENCINTAIMU!!.
Aku mohon jangan buang dulu suratku ini,
aku ingin kau menyimpannya. Kau tahu kan seberapa keras perjuanganku untuk
menulis surat ini.
Maaf aku tidak bisa menyampaikan nama
dan kelasku, karena aku terlalu malu.
Terimakasih sudah membaca surat bodoh
ini. :D
With LOVE,
J.E.R
‘BOAHAHAHAHAHAHAHA!!!!”,
suara tawa Ara sampai menggema diseluruh sudut kelas, untung saja di kelas
hanya ada kami berdua. Ara tertawa sambil memegangi perutnya yang sudah mulai
sakit karena tawanya yang terlalu kuat.
“Tuh
kan, aku sudah dapat menebak kau akan tertawa membacanya”, ucapku dengan kesal.
“Surat
cinta yang kau buat ini benar-benar aneh. Tapi surat ini untuk siapa?”, tanya
Ara
“Lihat
saja di muka amplop surat itu”
SUHO, MY LOVELY SUNBAE , tertera tulisan itu di muka amplop.
Ara
terlihat mengerutkan keningnya sesaat,
“Kapan
kau memberikan surat ini?”, tanya Ara.
“Mollayo,
aku sangat malu. Mungkin aku tidak akan memberikannya”, ucapku lesu.
“Lalu buat apa kau membuang-buang kertas untuk menulis urat ini. Kalau
begitu sekarang saja, aku akan membantumu”, ucap Ara antusias.
SKIP
Di depan Kelas Suho
“Ahh,
sebaiknya tidak usah saja. ayo kita kembali ke kelas”, ucapku putus asa.
“Ya!
Kau ini lamban sekali, mana suratnya? Biar aku saja yang meletakkannya di tas
Suho Sunbae.” Ucap Ara yang sedikit kesal dengan sikap putus asa-ku.
Akhirnya
Ara pun langsung masuk ke kelas Suho sunbae, dan meletakkan surat itu di tas
milik Suho sunbae.
Aku hanya bisa mengawasi dari depan kelas.Tak
lama Ara pun keluar dari kelas itu,
“Bagaimana
Ara?”, ucapku sedikit cemas.
“Lancar,
hanya saja tadi ada orang yang tertidur di kelas Suho sunbae. Tapi sepertinya
dia tidak tahu kok, ayo kita kembali ke kelas”, ajak Ara yang langsung menarik
tanganku.
Eun
Ri POV END
Flashback End
AUTHOR
POV
“Kyaa..
kau sudah berjanji tidak akan membongkarnya. Kalau begitu traktir nae juice di
kantin saja.” kata Eun Ri yang masih bersihkukuh saja minta ditraktir oleh Ara.
“Hmm..
jadi kau benar-benar ingin rahasiamu terbongkar ne!” jawabnya menekankan Eun
Ri.
“Kau
jahat.. kalau begitu aku takkan memberitahumu foto namja itu.” Yang masih
membuat Ara tidak kehabisan akal agar mengetahui namja tersebut.
“Baiklah aku akan membongkarnya!” dengan smirk penuh kemenangan dan batin ‘Rasakan itu Eun Ri!’
“Kya....
tampan!!!” kata Ara yang berteriak, sedangkan itu tiba-tiba kelas menjadi
hening memperhatikan mereka.
“Hei..
mengapa hening sekali?” ucap Ara sambil menolehkan pandangannya pada bangku sebelah.
Tanpa
mereka sadari, Choi ssaem sudah memergoki kedua yeoja itu mengobrol dari tadi.
“Hmm..
hmm” dehem ssaem Choi yang sudah dihadapan mereka.
‘Sial, matilah aku.’ Batin Eun Ri dengan
muka yang memucat
“Se..s..seossaengnim”
kata Ara yang kegagapan mengucapnya.
Choi
ssaem pun memberikan death glare-nya dan langsung menyambar foto yang ada di
tangan Ara saat ini.
“Ara,
Eun Ri ppali keluar dari kelas dan sapu halaman sekolah sampai jam sekolah
berakhir!” ucap Choi ssaem dengan nada membentak, Ara dan Eun Ri pun sedikit
memundur-mundurkan badannya sambil menahan bentakan dari seossaem-nya itu.
AT SCHOOL YARD
Ara yang sedari tadi menyapu, hanya
menyapu dengan asal-asalan dengan mengerucutkan bibirnya, tak kalah dengan itu
Eun Ri juga mengerucutkan bibir sesekali memberi death glare-nya pada Ara.
“Ini
semua gara-gara kau Ara” dengan nada cemprengnya yang membuat Ara menutup kedua
telinganya dan melepaskan genggaman sapunya itu.
“Aishh
suaramu! Ini juga karnamu, coba kau tidak memulai pembicaraan tentang sunbae
baru itu, ini semua takkan terjadi tau.” Sangkal Ara yang membuat hati Eun Ri
semakin dongkol mendengarnya.
Sudah
setengah jam mereka menyapu halaman sekolah, tetapi belum juga halaman itu
bersih, karena daun-daun yang terus berjatuhan tersapu angin. Sesekali Ara
menyapu keringat yang ada di kepalanya itu dengan punggung telapak tangannya.
“Aahh..”
kata Eun Ri sambil meregangkan punggungnya itu.
“Sudahlah
ayo kita duduk di kursi itu dulu. Aku mulai lelah.” Kata Eun Ri sambil menunjuk
salah satu bangku yang ada di bawah pohon.
Ara hanya mengangguk tanpa menjawab
sepatah kata pun ‘Andai saja dia ada di
sampingku sekarang, pasti takkan selelah ini’ batinnya.
Baru
saja beberapa menit Ara dan Eun Ri duduk di bangku itu. Tiba-tiba sebuah botol
minum disodorkan di depan wajah Ara.
“Untukmu”,
ucap seorang namja.
Ara
pun mendongakkan wajahnya ke arah namja yang memberi minuman itu. Dan ia membelalakkan matanya
....
TBC
Wahaha gimana awalnya agak gaje kan -__-
itu siapa ya yg ngasi minumannya? :3
tunggu chapter selanjutnyamakasih udah mau baca /bow/
0 komentar:
Posting Komentar