Genre: Fantasy *dikit*, Friendship, Family, etc.
Cast: Lee HyunMi (OC), All Member EXO, lainnya temukan sendiri
Author: Sri Noor Wulandari
Rating: 12 tahun keatas
Length: Chaptered
Note:
Fanfiction ini milik saya, sedangkan cast tentu saja milik Tuhan
Jangan jadi plagiat, hargai karya orang
Hana Dul Set
HYUNMI POV
“Appa ayolah… aku sungguh ingin
berlatih, tenang saja aku tak akan mengebut”
“Tidak! Kau tak lihat hari ini
hujan deras”, jawab appa sambil tetap berkutat pada laptopnya.
Entah kenapa saat ini aku
benar-benar ingin berlatih mengemudi. Padahal hari ini hujan cukup deras. Dan
beginilah jadinya aku harus memohon-mohon pada appa untuk menemaniku. Bagaimana
dengan eomma-ku? Tentu saja tidak, meskipun ia bisa mengemudi mungkin taka da
waktunya untuk mengajariku karena ia ‘gila kerja’ bahkan lebih parah dari appa.
“Yasudah, aku akan berlatih sendiri
saja. Sampai jumpa appa.”
Kekeke… aku yakin saat ini appa tak
bisa menolakku.
“Ish.. kau keras kepala sekali,
baiklah tapi hanya sebentar saja”, jawab appa.
‘YES!!!!’ umpatku dalam hati sambil
tersenyum aneh.
“Tak usah senyum seperti itu, kau
terlihat menyeramkan. Kajja!”
“Huh! Appa selalu saja mengejekku,
baiklah kajja!”
SKIP
“Ya!! Kau itu masih belajar, jangan
mengebut!”, bentak appa.
Aku pun menurunkan kecepatan
mobilku.
“Hehe, mianhae aku hanya terlalu
bersemangat”, ucapku sambil nyengir kuda. (?)
Tiin… Tiin…
Tiba-tiba ada mobil yang menyalip
dan membuat badan mobilku tergores.
“Benar-benar keterlaluan!”, ucapku
setengah berteriak.
Aku pun menancapkan gas
sekuat-kuatnya tanpa mempedulikan apapun. Niatku hanya satu ‘Mengejar pengemudi
sialan itu’. Bahkan ucapan appa pun tak kuhiraukan.
“Ya!! Hyunmi! Berhentilah, kau bisa
membuat kita celaka! Kau masih belum mahir mengemudi”, omel appa.
Aku tak bergeming sedikitpun.
“Kau tak menghiraukan ucapan appa
huh?! Akan kupotong uang jajanmu!”, ucap
appa lagi.
“Bisakah appa diam sebentar? Aku
hanya ingin mengejar pengemudi sialan itu, appa tak lihat ia telah menggores
mobil appa?”, jawabku dingin.
“Sudah biarkan saja! Mungkin ia
sedang terburu-buru”
“Tetap saja appa, setidaknya ia
harus meminta maaf”
Kami terus beradu mulut, sampai aku
tidak dapat mengendalikan mobil ini karena jalan yang licin. Kulihat ada sebuah
truk yang melaju kencang tak jauh tepat didepan mobil appa, aku sangat panik.
Segera kubanting stir kearah ke kiri, oh tidak! mobil ini akan menabrak pohon.
“AAAA!!!!”
BRAK!!!!!
Kucoba membuka mataku,
mengerjap-ngerjapkannya agar dapat melihat dengan jelas. Kurasakan ada sebuah
cairan kental mengalir dipelipis-ku, aku yakin ini pasti. Darah.
Sial! Mengapa tubuhku lemah sekali?
Untuk menggerakkan saja rasanya sakit. Aku pun mengalihkan pandanganku ke jok
sebelah kanan. Kulihat keadaan appa yang mungkin tak jauh berbeda dariku.
“Appa… Ireona..”, aku berusaha
membangunkan appaku. Untung saja aku masih sanggup berbicara.
“Appa… jeongmal mianhae… Ppali
ireona..”, ucapku lagi.
ARGGHHH, mengapa tiba-tiba kepalaku
rasanya sakit sekali. Perlahan pandanganku kabur dan samar-samar kudengar
beberapa orang berlari kearahku dan suara sirine ambulans. Dan seketika
semuanya menjadi gelap.
SKIP
Saat ini aku berada ditempat serba
putih. Tempat ini sangat asing bagiku, aku tidak pernah kesini sebelumnya. Dan
kali ini aku sendirian.
“Appa!! Eomma!! Siapapun tolong
aku!!”, teriakku.
Tak ada jawaban, hanya terdengar
suaraku sendiri yang menggema. Tiba-tiba kulihat seseorang datang kearahku, dan
itu orang yang sangat kukenal.
“Appa!”, aku segera berlari dan
memluknya.
“Appa, mianhae aku sangat menyesal.
Jeongmal mianhae.”
“Gwenchana, Hyunmi”, ucap appa
sambil tersenyum.
Sekitar 3 menit aku tetap memeluk
appa ku, akhirnya aku melepas pelukanku.
“Hmm.. Appa, sebenarnya kita ini
dimana? Apa kita disurga? Tetapi mengapa tidak ada apa-apa disini, hanya warna
putih yang kulihat. Jika ini neraka, kenapa gak panas?” ucapku dengan tampang
polos.
PLETAK!
“Yak! Mengapa appa menjitakku,
sakit sekali”, ucapku sambil mengelus-ngelus kepalaku yang telah dijitak
appa-ku.
“Tentu saja karena kau bodoh. Kau
itu masih hidup”, ucap appa sambil menahan tawanya melihatku kesakitan.
“Jinjja??! Syukurlah.. aku memang
masih belum ingin mati.” Ucapku girang, lalu kutatap appa. Ia terlihat murung.
“Appa? Kenapa murung?” , tanyaku.
“Hyunmi-ah, mianhae. Appa tak bisa
menemanimu lagi.”
“Ma..maksud appa?”, ucapku dengan
mata berkaca-kaca. Sungguh aku tak ingin kehilangan satu-satunya orang yang aku
sayangi dan mengerti aku.
“Appa sudah meninggal nak. Kita
tidak bisa bersama lagi.”
“Andwae!! Appa bergurau kan? Appa
tidak boleh meninggalkanku. Appa tahu kan kalau eomma careless terhadapku, aku
juga sulit dalam hal bergaul. Lalu siapa yang akan menemaniku? Lebih baik aku
ikut appa saja!”, ucapku sambil menangis.
“Tidak bisa Hyunmi… Ini sudah
takdir. Tenang saja, suatu saat nanti kau pasti akan mendapatkan seseorang yang
bisa menemanimu dalam suka dan duka. Dan.. appa akan tetap menjagamu dari
surga”, ucap appa sambil mengelus rambutku.
“Aku tetap tidak mau, appa!”
“Mianhae Hyunmi, selamat tinggal.
Rukunlah dengan eommamu, Appa menyayangimu” ucap appa
Perlahan sosok appa mulai
menghilang, dan aku hanya bisa menangis.
SKIP
Mataku mulai terbuka, dan dapat
kulihat aku sedang terbaring disebuah kasur dalam keadaan kepalaku yang
diperban. Dan aku yakin, saat ini aku pasti dirumah sakit.
“Hyunmi, kau sudah sadar?”,
terlihat eomma yang baru saja masuk kekamarku dengan mata sembabnya, apakah
eomma habis menangis?
“Eumm, ne eomma. Aku sudah tak
sadarkan diri berapa lama?”
“2 hari”, jawab eomma singkat.
Kami terdiam satu sama lain, sampai
akhirnya aku teringat appa.
“Eomma, appa.. dimana?”,
“Appamu… itu… dia..”, terlihat
eomma kebingungan menjawabku.
“Jawab saja yang jujur eomma”
Tiba-tiba saja eomma memelukku,
“Appamu.. dia sudah meninggal
Hyunmi-ah. Hikss..hikss”,
Appa? Meninggal? Itu berarti
mimpiku nyata?
“eom..eomma tidak berbohong kan?”,
tanyaku memastikan.
“Untuk apa eomma berbohong nak?”
Air mataku tak dapat kubendung
lagi, kubiarkan mengalir deras dengan isakan-isakan kecil dariku. Tak kusangka
appa benar-benar pergi.
SKIP
HYUNMI POV END
AUTHOR POV
Setelah seminggu berlalu, akhirnya
Hyunmi diperbolehkan pulang. Akhir-akhir ini ia semakin bersikap dingin dan
pendiam. Jika orang berbicara padanya dia hanya menjawab seadanya bahkan tak
menghiraukannya. Dan ini berlaku juga untuk eomma nya.
“Hyunmi, apa kau sudah siap?”, ucap
eomma Hyunmi.
“Ne”, jawab Hyunmi singkat.
Sepasang ibu dan anak itu akan
berkunjung ke makam appa Hyunmi.
SKIP
@Makam Appa Hyunmi
Terlihat seorang gadis memegangi
batu nisan sambil menangis, dan dia adalah Hyunmi.
“Appa… Jeongmal Mianhae… seharusnya aku
mendengarkanmu saat itu. Sekarang gara-gara aku Appa jadi meninggalkanku. Appa
dulu pernah berjanji kan? Appa akan selalu disampingku sampai aku mendapat
pasangan yang baik. Tapi… appa melanggar janji itu.”ujar Hyunmi yang tentu saja
sambil menangis.
“Hyunmi.. kau tidak boleh menyalahkan
dirimu sendiri. Ini sudah takdir, jebal jangan menangis lagi. Biarkan appa mu
tenang disana”, ucap eomma Hyunmi yang berusaha menenangkan hati anaknya.
“Memangnya eomma tahu apa? Eomma
tidak merasakannya”, ucap Hyunmi dengan nada dingin.
Eomma Hyunmi hanya bisa terdiam
diperlakukan seperti itu oleh anaknya.
Sekitar 15 menit Hyunmi tak beranjak dari tempatnya.
“Ayo pulang”, ucap Hyunmi dingin pada
eommanya.
“Baiklah”, jawab eomma Hyunmi.
SKIP
AUTHOR POV END
HYUNMI POV
Akhirnya aku sampai di rumah tercinta.
Sungguh aku sangat merindukan suasana dirumah ini. Tapi tanpa appa pasti rumah
ini akan menjadi hampa. Segera ku beranjak kekamarku untuk beristirahat.
Sesampai-nya di kamar, aku malah
tidak bisa memejamkan mataku. Saat ini aku benar-benar merasa bosan dan kesepian. Aku
memutuskan untuk mengambil camilan di kulkas.
“Eomma?”, kulihat eomma yg
berpakaian rapi dengan membawa koper.
“eoh.. Hyunmi. Mian eomma harus
pergi ke Jepang untuk 3 bulan ini, ada pekerjaan disana. Lekaslah tidur besok
kau harus sekolah.”
Lagi-lagi kerja. Apakah tidak ada
hal lain yang dapat ia lakukan selain BEKERJA?
“Ne. Bisakah aku Home Schooling
saja? Kurasa itu lebih baik.”
“Andwae, jika kau Home Schooling
kau tidak akan mendapat teman. Sudahlah pokoknya besok kau harus sekolah. Kau tertinggal
pelajaran selama seminggu. Kau harus belajar dengan giat. Annyeong”, ucap eomma
sambil mengecup dahiku.
Cih, bahkan dengan sekolah normal
pun aku tak dapat mempunyai teman. Eomma memang tidak pernah mengerti aku. Dan
satu lagi aku benci ‘Belajar Giat’ , sungguh membosankan.
Setelah mengambil beberapa camilan,
aku pun kembali kekamar. Dan akhirnya akupun tidur kekenyangan.
SKIP
Keesokan harinya,
“Ya! Ahjumma kenapa tidak
membangunkanku dari tadi. Ini sudah 30 menit lagi sebelum bel masuk.”
“Ahjumma sudah membangunkan non
daritadi. Tapi non Hyunmi tetap tidak mau bangun”
“AISHH!” aku mengacak-acak
rambutku.
Segera ku kekamar mandi untuk
mencuci muka dan menyikat gigi. Lalu lekas mengganti piyama ku dengan seragam
sekolah.
Bagaimana dengan mandi? Sudahlah,
tidak ada waktu untuk itu. Lagipula aku masih bisa memakai minyak wangi. Segera
kusambar ranselku dan menuju ke depan rumah.
“Ahjussi ayo kita berangkat, kurang
15 menit lagi”, ucapku pada supir pribadiku.
“Baik non”
“Non Hyunmi tidak sarapan???”,
teriak ahjumma dari dalam.
“Tidak!, aku bisa sarapan dikantin.
Annyeong!!”, ucapku lalu masuk kedalam mobil.
SKIP
Sesampainya disekolah,
Sungguh menyebalkan, hari ini tidak
ada pelajaran karena adanya turnamen yang diadakan disekolahku. Tahu gitu, kan
aku masih bisa mandi tadi pagi.
Aku hanya duduk dibangku ku sambil
mendengarkan musik dan membaca novel. Sedangkan murid lainnya ada yang melihat
turnamen tersebut ada yang sedang bersenda gurau dan tentu saja ada yang menggosip. Sungguh menjijikkan.
“Ssstt... kudengar Appa nya Hyunmi meninggal
gara-gara kecelakaan”
“benarkah? Wahh kasihan sekali dia.
Sudah tidak punya teman, sekarang appa-nya meninggalkannya dan yang kudengar katanya eomma-nya itu sangat gila bekerja”
“ya itu salahnya sendiri, tidak mau
bergaul dengan kita-kita. Dia selalu saja menyendiri dengan memasang tampang
sinis menyebalkannya itu.”
Wajahku memanas saat mendengar
pembicaraan mereka, mataku mulai berair. Aku pun segera bangkit dari bangku-ku.
Dan..
BRAKK
Kugebrak meja tempat gadis-gadis
menjijikkan itu menggosip.
“Ya!!! Apa-apaan kau Hyunmi?!”,
ucap SooRi salah satu dari mereka.
“Jika kalian tak tahu kenyataannya
jangan berbicara sembarangan, kalian tahu? Kalian terlihat sangat menjijikkan” ,
ucapku sinis sembari meninggalkan mereka.
SKIP
Kini aku berada di taman belakang
sekolah. Tempat favoritku selama disekolah ini, karena jarang ada yang
berkunjung kesini. Aku hanya duduk termenung meratapi nasibku yang malang ini.
Apa aku memang ditakdirkan untuk tidak memiliki teman? Ingin sekali aku memiliki
teman tapi selama ini tidak pernah ada yang tulus berteman denganku, selalu dikhianati. Tak terasa, air mataku
sudah menetes.
“Ini”, terlihat seorang namja duduk
disebelahku sambil memberikan selembar tisu.
“Tidak perlu”, ucapku dingin sambil
menghapus air mataku kasar.
“Cih.. Sombong sekali. Biar kutebak
pasti kau sehabis diputuskan oleh namjachingu-mu kan?”
“Sok tahu, lebih baik kau pergi
sana”, usirku, karna jujur namja ini menggangguku.
“Memangnya kau punya hak apa
mengusirku?”, tanyanya.
“Kau tidak tahu ya? Aku ini anak
dari donatur terbesar di sekolah ini.”, jawabku sedikit sombong ‘-‘
“Ooh begitu, tentu saja aku tidak
tahu. Aku baru pindah kemarin. Dan memangnya kalau anak dari donatur terbesar
bisa mengusir orang seenaknya?”
“Yakk! Kau cerewet sekali. Cepat
pergi! Ini wilayahku”
“Tapi ini adalah tempat favoritku sejak
kemarin. Jebal, biarkan aku menikmati tempat ini juga”, ucapnya sambil
menunjukkan puppy eyes-nya, sungguh membuatku ingin muntah.
“Yak, yak.. baiklah. Cepat
hilangkan puppy eyes mu itu, menjijikkan.”
“Yeay!! Ternyata kau baik juga. Oya
namamu siapa?”
“Hyunmi, Lee Hyunmi”, jawabku singkat
“Huft, singkat sekali. Perkenalkan aku .....
To Be Continued
Wahahaha, gaje kan....
Hayo itu siapa yang kenalan ama Hyunmi? Penasaran kan?
Yaudah tunggu chapter selanjutnya *ditimpuk*
Paii paiii '-'
2 komentar:
Wehhh ff nya keren wehhh
biar gue tebak itu yg kenala chanyeol kan? :3
next ye, penasaran gue
SALAM YEHET :D
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<
Posting Komentar